PORTAL-KOMANDO.COM,.-
Surabaya, 10 Desember 2015,-Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI
Katon 810 dan KRI Warakas 816 merupakan alut sista yang dimiliki oleh
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dibawah jajaran Satuan
Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal V yang terbuat dari Fiberglass type
Patroli cepat PC-36 yang dibuat digalangan kapal Fasharkan Mentigi dan
Fasharkan Jakarta. Kedua kapal perang tersebut diserahkan kepada
pemerintah Republik Indonesia tanggal 18 Januari 2005 .
Dan pada hari ini kamis tanggal 10 Desember 2015 kapal perang tersebut dirubah statusnya menjadi Kapal Angkatan Laut (KAL) melalui upacara sederhana yang dilaksanakan di dermaga Halong Koarmatim yang ditandai dengan penurunan ular-ular perang. Ular-ular perang merupakan simbol kapal perang yang harus berkibardi tiang gafel KRI sebagai salah satu syarat dari kapal perang Republik Indonesia dan upacara penurunan ular-ular perang juga harus dilaksanakan melalui upacara militer.
Bertindak sebagai dalam upacara Penurunkan Bendera Ular- Ular Perang kali ini adalah Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V ) Brigjen TNI (MAR) Rudy Andi Hamzah selaku Irup dalam Upacara dan selaku komandan upacara dipercayakan kepada Mayor Laut (P) Iksan yang sehari-hari menjabat sebagai Pasmin Satkamla Lantamal V. Kamis (10/12).
Dalam amanatnya Komandan Pangkalan Utama TNI AL Lantamal V menyampaikan bahwa dengan berubahnya status KRI Katon 810 dan KRI Warakas 816 menjadi KAL tidak menurunkan semangat para prajurit pengawaknya dalam melaksanakan tugas sebagai aparat penegak hukum dan kedaulatan dilaut.
Lebih lanjut Komandan Lantamal V menyampaikan bahwa dengan profesionalisme prajurit, para pengawak kapal ini akan dapat melaksanakan tugas-tugas pengamanan laut nusantara dengan baik pula serta mengedepankan prinsip Zero Accident.
Maka dengan selesainya upacara penurunan ular-ular perang KRI Katon 810 dan KRI Warakas 816 maka berubah juga statusnya menjadi KAL Katon / I-5-34 dan KAL Warakas /I-5-35.@ATR
Dan pada hari ini kamis tanggal 10 Desember 2015 kapal perang tersebut dirubah statusnya menjadi Kapal Angkatan Laut (KAL) melalui upacara sederhana yang dilaksanakan di dermaga Halong Koarmatim yang ditandai dengan penurunan ular-ular perang. Ular-ular perang merupakan simbol kapal perang yang harus berkibardi tiang gafel KRI sebagai salah satu syarat dari kapal perang Republik Indonesia dan upacara penurunan ular-ular perang juga harus dilaksanakan melalui upacara militer.
Bertindak sebagai dalam upacara Penurunkan Bendera Ular- Ular Perang kali ini adalah Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V ) Brigjen TNI (MAR) Rudy Andi Hamzah selaku Irup dalam Upacara dan selaku komandan upacara dipercayakan kepada Mayor Laut (P) Iksan yang sehari-hari menjabat sebagai Pasmin Satkamla Lantamal V. Kamis (10/12).
Dalam amanatnya Komandan Pangkalan Utama TNI AL Lantamal V menyampaikan bahwa dengan berubahnya status KRI Katon 810 dan KRI Warakas 816 menjadi KAL tidak menurunkan semangat para prajurit pengawaknya dalam melaksanakan tugas sebagai aparat penegak hukum dan kedaulatan dilaut.
Lebih lanjut Komandan Lantamal V menyampaikan bahwa dengan profesionalisme prajurit, para pengawak kapal ini akan dapat melaksanakan tugas-tugas pengamanan laut nusantara dengan baik pula serta mengedepankan prinsip Zero Accident.
Maka dengan selesainya upacara penurunan ular-ular perang KRI Katon 810 dan KRI Warakas 816 maka berubah juga statusnya menjadi KAL Katon / I-5-34 dan KAL Warakas /I-5-35.@ATR
Posting Komentar