PORTAL-KOMANDO.COM,.-Berawal
dari informasi tanggal 8 Agustus 2015 lalu kapal berbendera Singapura
yang berlayar diperairan Malaka di rampok oleh sekelompok perompak
dengan menggunakan MT Kharisma-9. "Berdasarkan informasi tersebut, saya
kemudian memerintahkan seluruh jajaran di Koarmabar untuk mencari
keberadaan kapal tersebut di sepanjang perairan Selat Malaka, Selat
Karimata dan Laut Jawa" kata Panglima Komando Armada Barat TNI AL,
Laksamana Madya A.Taufik di Gedung Yos Sudarso, Markas Komando Armada
Barat, Jakarta Pusat, Rabu (33/12) kemarin.
Dijelaskan A.Taufik,
pihaknya dengan diidukung oleh Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)
terus bergerak untuk mencari keberadaan para pelaku perompakan di darat.
"Setelah melakukan pencarian, pada 14 Desember lalu, tim WFQR berhasil
menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus perompakan MT
Joaquim, yakni, HU (52) kapten kapal, AG (43) teknisi kapal, serta, AS
(30) Mualim I MT Kharisma 9 di Bandung, Jawa Barat" kata Pangarmabar.
Dari pendalaman didapat informasi kedua tersangka, bahwa setelah
melakukan shiponing, kapal MT Kharisma kemudian berlayar menuju perairan
Batam dan menurunkan tujuh perompak di Pulau Karimun Besar, kemudian
kapal menuju Laut Jawa dan lego jangkar di wilayah perairan Bojonegara,
Banten. "Secara kooperatif mereka menjelaskan kronologi mengganti nama
kapal mulai dari Antela sampai Union Star ketika ditangkap" kata
A.Taufik.
Hasil pendalaman lebih lanjut mengarah kepada EN sebagai otak
pelaku kejahatan ini. "Mereka mengaku semua aksinya ini atas perintah
dari EN yang dibantu oleh BU alias AN yang sampai dengan saat ini dan
kita tetapkan sebagai DPO" lanjutnya. Pangarmabar mengatakan ada
pihak-pihak yang mencoba intervensi dengan mengintimidasi anak buahnya
agar kasus ini segera dihentikan. "Saya katakan, temui saya di Mako, ini
atas koordinasi dengan Panglima TNI dan Kasal untuk melaksanakan tugas
negara" katanya.
Terhadap kasus pelanggaran berat ini, piihaknya juga
sudah melaksanakan koordinasi dengan Kejaksaan Agung RI. "Diharapkan
saudara EN bisa datang ke Armabar untuk memberikan keterangan yang
sesungguhnya" tegasnya.@ANDI.DIGUL

Posting Komentar