PORTAL-KOMANDO.COM,.Surabaya, (13/3),-Polisi Militer Pangkalan Utama TNI AL V (Pomal Lantamal V) menggelar sosialisasi Mental Juang kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Hang Tuan Jl. Lumba-lumba dan SMA Hang Tuah Bogowonto, Surabaya, Jumat (13/3).
Sosialisasi Mental Juang di SMA 1 Hang Tuah ini, dihadiri Sekertaris Yayasan Hang Tuah Surabaya Zubaidah, S.Sos, Kapala Sekolah SMA Hangtuah I Surabaya Drs. Suwito dan staf pengajar di SMA 1 Hang Tuang.Sedikitnya 200 siswa dan siswi SMA Hang Tuah 1 Surabaya mengikuti Sosialisasi Mental Jaung yang diselenggarakan di Aula Utama SMA 1 Hang Tuah tersebut.
Sementara itu tim sosialisasi dari Pomal Lantamal V yang dipimpin Kepala Subdinas Operasi Lalu Lintas Mayor Laut (PM) Juang mengtakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Pomal Lantamal V yang sifatnya pencerahan bagi masyarakat terutama generasi muda.
Kita ketahui bersama bahwa kreativitas anak remaja dewasa ini sangatlah tinggi, hal tersebut ditopang dengan perkembangan sarana teknologi kominisai dan informasi yang begitu pesat yang kadang kreativitas itu berlebih dan mengarah ke hal-hal negatif.
Pengaruh negatif perkembangan teknologi komunikasi seperti mudahnya mengakses pornografi, tayangan kekerasan melalu game Online/film, penggunaan media sosial untuk kejahatan dan lain sebagainya yang dapat diakses melalui laptop, smartphon dan lainnya.
Liarnya efek negatif dari perkembangan teknologi informasi yang menyusup ruang pribadi itu, sangatlah sulit untuk dibendung oleh guru bahkan orang tua di rumah sekalipun.
“Kita liahat bahwa mungkin saja maraknya aksi begal atau perampasan dengan kekerasan, narkoba, pelecehan seksual dan tindak kriminal lainnya itu sedikit banyak dipengaruhi dari longgarnya pengawasan orang tua/guru, pengaruh media komunikasi yang menerpa terus menerus, dan pelaku yang telah tertangkap polisi kebanyakan dilakukan remaja di bawah umur,” terang Juang.
Oleh karena itu lanjutnya, Pomal Lantmal V mencoba coba masuk ke sekolah-sekolah SMA ini untuk melakukan sosialisasi tentang mental juang, meluruskan kembali pemahaman-pemahaman yang keliru tentang pergaulan, disiplin, bersikap dan bertindak santun dan taat aturan dan hukum yang berlaku di negeri kita ini.
Ia mengaku bahwa sosialisasi dengan waktu yang terbatas ini tidaklah cukup, namun hal ini setidaknya bisa menjadi sarana pengingat dan penegas bahwa negeri kita ini masa depannya ada di tangan generasi penerus seperti anak-anak yang sekarang duduk di bangku sekolah, bila generasi ini rudak makan bangsa Indonesia akan hancur dengan sendirinya. (Andi)
Posting Komentar