PK,.Lantamal V (22/5),---Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel
Marinir Nana Rukmana, S. E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI
Edi Sucipto, S. E., M. M., memimpin Upacara
peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang digelar di lapangan Yos
Sudarso Mako Lantamal V, Surabaya, Senin (22/5).
Tampak hadir dalam upacara tersebut, para Asisten Danlantamal V, para
Kasatker dan Kadis, para perwira staf. Sedangkan pasukan upacara terdiri dari
satu unit korsik Lantamal V, satu SST perwira, satu peleton Pomal Lantamal V,
dua SSK bintara, satu SSK tamtama dan dua SSK pns Lantamal V.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara MBA, dalam amanat tertulisnya
menyampaikan bahwa Semangat kebangkitan nasional tidak pernah memudar, namun
justru semakin menunjukkan urgensinya bagi kehidupan berbangsa kita hari-hari
ini. padahal semangat itu sudah tercetus setidaknya 109 tahun yang lalu,
ditandai dengan berdirinya boedi utomo, namun sampai sekarang tetap sangat
ampuh menyatukan dan menyemangati gerak kita sebagai bangsa”.
Betapa tak mudahnya para pendahulu merajut angan keindonesiaan saat itu,
ketika infrastruktur transportasi dan komunikasi masih terbatas, ketika sumber
daya insani yang teguh dengan pemikiran keindonesiaan masih dapat dihitung
dengan jari, ketika acuan untuk memperkokoh dasar-dasar kesamaan suku bangsa
dan adat masih belum mengakar kuat, ketika semuanya itu berada dalam konteks
ketakutan akan kekejaman kolonialis yang
siaga memberangus setiap pemikiran yang memantik hasrat lepas dari belenggu
penjajahan.
Presiden Joko Widodo pada awal tahun ini telah mencanangkan penekanan
khusus pada aspek pemerataan dalam semua bidang pembangunan. bukan berarti
sebelumnya kita abai terhadap aspek ini. malah sejak awal, dalam program
nawacita yang disusun pemerintah joko widodo dan wakil presiden jusuf kalla, aspek pemerataan mendapat porsi
perhatian yang sangat tinggi. pemerataan pembangunan antar wilayah hendak
diwujudkan dengan membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Pada awal tahun 2017 ini, meski angkanya membaik dibanding tahun
sebelumnya, koefesien nisbah gini atau gini ratio, yang merupakan ukuran
kesenjangan distribusi pendapatan dan kekayaan penduduk, masih sekitar 40
persen. untuk itu bapak presiden meminta aparat penyelenggara negara bekerja
keras menurunkan indeks kesenjangan tersebut melalui berbagai langkah yang
multi dimensi.
Memang persoalan pemerataan hampir merupakan masalah semua bangsa. bahkan
negara-negara maju pun berkutat dengan isu kesenjangan yang sama. beberapa
bahkan mencatatkan indeks yang lebih tinggi, lebih senjang, dibanding
indonesia. namun bagi kita mewujudkan pemerataan yang berkeadilan sosial adalah
juga menjadi penghormatan terhadap cita-cita para peletak dasar bangunan
kebangsaan yang menginginkan tidak ada jurang yang membatasi penyebaran
kesejah-teraan bagi seluruh penduduk indonesia. bagi kita, kebangkitan nasional
hanya akan berarti jika tidak ada satu anak bangsa pun yang tercecer dari
gerbong kebangkitan tersebut.

Posting Komentar